Pagar atas dan bawah: pengertian & contoh
Dalam statistik, batas atas dan bawah mewakili nilai ambang batas untuk outlier atas dan bawah dalam kumpulan data. Mereka dihitung sebagai berikut:
- Penutupan bawah = Q1 – (1,5*IQR)
- Penutupan atas = Q3 + (1,5*IQR)
di mana IQR adalah singkatan dari “rentang interkuartil” yang mewakili perbedaan antara persentil ke-75 (Q3) dan persentil ke-25 (Q1) dalam suatu kumpulan data.
Suatu pengamatan yang terletak di atas penghalang atas atau di bawah penghalang bawah sering kali dianggap outlier.
Contoh : Perhitungan pagar atas dan bawah
Misalkan kita memiliki kumpulan data berikut:
Dataset: 11, 13, 14, 14, 15, 16, 18, 22, 24, 27, 34, 36, 38, 41, 45
Kita dapat menggunakan langkah-langkah berikut untuk menghitung pagar atas dan bawah dari kumpulan data:
Langkah 1: Cari Q1 dan Q3.
Q1 mewakili persentil ke-25 dari kumpulan data dan Q3 mewakili persentil ke-75. Menurut kalkulator rentang interkuartil, Q1 dan Q3 untuk kumpulan data ini adalah:
- T1: 14
- T3: 36
Langkah 2: Temukan IQR (rentang interkuartil).
Rentang interkuartil mewakili selisih antara Q3 dan Q1, yang dihitung sebagai berikut:
- Skala interkuartil: Q3 – Q1 = 36 – 14 = 22
Langkah 3: Temukan Pagar Atas dan Bawah
Kita bisa menggunakan rumus berikut untuk menghitung pagar atas dan bawah:
- Penutupan bawah: Q1 – (1.5*IQR) = 14 – (1.5*22) = -19
- Pagar atas: Q3 + (1.5*IQR) = 36 + (1.5*22) = 69
Karena tidak ada observasi dalam kumpulan data kami yang berada di bawah pagar bawah atau di atas pagar atas, tidak ada observasi yang dianggap outlier.
Kita juga dapat membuat diagram kotak untuk memvisualisasikan distribusi nilai data serta pagar atas dan bawah:
Bonus: Kalkulator Penutupan Atas dan Bawah
Daripada menghitung pagar atas dan bawah kumpulan data secara manual, silakan gunakan kalkulator pagar atas dan bawah:
Anda dapat menemukan kalkulator statistik yang lebih berguna di halaman ini .