Cara menggunakan fungsi match() di r (dengan contoh)
Fungsi match() di R mengembalikan posisi kecocokan pertama antara dua objek.
Fungsi ini menggunakan sintaks dasar berikut:
match(object1, object2)
Contoh berikut menunjukkan cara menggunakan fungsi ini dalam berbagai skenario.
Contoh 1: Mencocokkan Nilai dalam Vektor
Kode berikut menunjukkan cara menggunakan fungsi match() untuk menemukan kemunculan pertama nilai tertentu dalam vektor:
#define value to look for in vector
value <- 10
#define vector of values
vector1 <- c(8, 9, 1, 10, 13, 15)
#find first occurrence of 10
match(value, vector1)
[1] 4
Ini memberitahu kita bahwa nilai 10 pertama kali muncul di posisi ke-4 vektor.
Perhatikan bahwa jika beberapa nilai cocok, hanya posisi kecocokan pertama yang akan dikembalikan.
Misalnya, vektor berikut memiliki dua nilai yang sama dengan 10 tetapi hanya posisi 10 pertama yang dikembalikan:
#define value to look for in vector
value <- 10
#define vector of values with multiple '10' values
vector1 <- c(8, 9, 1, 10, 10, 10)
#find first occurrence of 10
match(value, vector1)
[1] 4
Nilai 10 muncul pada posisi 4, 5, dan 6, namun hanya posisi 4 yang dikembalikan.
Contoh 2: Mencocokkan Nilai pada Dua Vektor
Kode berikut menunjukkan cara menggunakan fungsi match() untuk menemukan kemunculan nilai pertama dalam satu vektor di vektor lain:
#define vectors of values
vector1 <- c(1, 2, 3, 4, 5, 6)
vector2 <- c(8, 6, 1, 10, 10, 15)
#find first occurrence of values in vector1 within vector2
match(vector1, vector2)
[1] 3 NA NA NA NA 2
Berikut cara menafsirkan hasilnya:
- Kemunculan pertama nilai 1 pada vektor1 terjadi pada posisi 3 vektor2.
- Nilai 2 pada vektor1 tidak pernah muncul pada vektor2.
- Nilai 3 pada vektor1 tidak pernah muncul pada vektor2.
- Nilai 4 pada vektor1 tidak pernah muncul pada vektor2.
- Nilai 5 pada vektor1 tidak pernah muncul pada vektor2.
- Kemunculan pertama nilai 6 pada vektor1 terjadi pada posisi 2 vektor2.
Perhatikan bahwa kita juga dapat menentukan nilai berbeda untuk digunakan jika tidak ada kecocokan.
Misalnya, kita dapat mengembalikan nilai 0 dan bukan NA:
#define vectors of values
vector1 <- c(1, 2, 3, 4, 5, 6)
vector2 <- c(8, 6, 1, 10, 10, 15)
#find first occurrence of values in vector1 within vector2
match(vector1, vector2, nomatch= 0 )
[1] 3 0 0 0 0 2
Sumber daya tambahan
Tutorial berikut menjelaskan cara menggunakan fungsi umum lainnya di R:
Cara menggunakan fungsi ringkasan() di R
Cara menggunakan fungsi replika() di R
Cara menggunakan fungsi gsub() di R
Cara menggunakan fungsi par() di R