Hipotesis deskriptif
Pada artikel ini Anda akan mempelajari apa itu hipotesis deskriptif dan beberapa contoh hipotesis deskriptif. Selain itu, perbedaan antara hipotesis deskriptif dan hipotesis penjelasan disajikan.
Apa yang dimaksud dengan hipotesis deskriptif?
Hipotesis deskriptif merupakan jenis hipotesis yang menggambarkan hubungan antar variabel yang diteliti, namun tidak menjelaskan penyebabnya.
Misalnya hipotesis “Konsumsi makanan cepat saji meningkat 15% dari tahun sebelumnya” merupakan hipotesis deskriptif karena hanya menggambarkan suatu fenomena.
Dengan kata lain, hipotesis deskriptif adalah pernyataan yang hanya sebatas menonjolkan suatu ciri dari populasi yang diteliti, namun tidak menunjukkan alasan dari ciri tersebut.
Hipotesis deskriptif digunakan dalam penelitian deskriptif.
Contoh Hipotesis Deskriptif
Sekarang setelah kita mengetahui definisi hipotesis deskriptif, mari kita lihat beberapa contoh hipotesis jenis ini untuk lebih memahami maknanya.
Contoh hipotesis deskriptif:
- Penjualan obat batuk meningkat 20% selama lima tahun terakhir.
- Gaji tahunan rata-rata di Spanyol adalah €27,000.
- Jumlah penjualan pakaian di Internet meningkat dua kali lipat selama dekade terakhir.
- Rata-rata nilai seluruh mahasiswa Universitas Guadalajara turun 5% dibandingkan semester sebelumnya.
- Rata-rata harga saham di New York Stock Exchange meningkat 3% dari tahun sebelumnya.
Hipotesis deskriptif dan hipotesis penjelas
Terakhir, kita akan melihat perbedaan antara hipotesis deskriptif dan hipotesis penjelas, karena keduanya adalah jenis hipotesis yang sering membingungkan.
Hipotesis penjelas adalah hipotesis yang berupaya menjelaskan penyebab hubungan antara dua variabel atau lebih. Misalnya, “Merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru.”
Oleh karena itu, perbedaan antara hipotesis deskriptif dan hipotesis penjelas adalah hipotesis deskriptif hanya menggambarkan hubungan antar variabel, sedangkan hipotesis penjelas menyatakan penyebab hubungan antar variabel.