Jenis hipotesis
Artikel ini menjelaskan apa saja jenis-jenis asumsi. Jadi anda akan mengetahui ada berapa jenis hipotesis, penjelasan masing-masing jenis hipotesis dan contoh semua jenis hipotesis.
Apa saja jenis hipotesis?
Jenis-jenis hipotesis adalah:
- Hipotesis deskriptif : Jenis hipotesis yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian.
- Hipotesis korelasional : Jenis hipotesis yang menunjukkan derajat korelasi antar variabel penelitian.
- Hipotesis kausal : jenis hipotesis yang menetapkan hubungan sebab-akibat.
- Hipotesis statistik : jenis hipotesis yang mengasumsikan nilai parameter statistik.
Setiap jenis hipotesis dijelaskan secara rinci di bawah ini.
Hipotesis deskriptif
Hipotesis deskriptif merupakan jenis hipotesis yang menggambarkan hubungan antar variabel yang diteliti, namun tidak menjelaskan penyebabnya.
Misalnya hipotesis “Konsumsi makanan cepat saji meningkat 15% dari tahun sebelumnya” merupakan hipotesis deskriptif karena hanya menggambarkan suatu fenomena.
Dengan kata lain, hipotesis deskriptif adalah pernyataan yang hanya sebatas menonjolkan suatu ciri dari populasi yang diteliti, namun tidak menunjukkan alasan dari ciri tersebut. Hipotesis deskriptif digunakan dalam penelitian deskriptif.
Hipotesis korelasional
Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih, namun tidak menunjukkan variabel mana yang menjadi penyebab variabel lainnya. Dengan kata lain, hipotesis korelasional hanya menyatakan bahwa dua variabel atau lebih berhubungan.
Misalnya hipotesis “Semakin tinggi nilai matematika, maka semakin tinggi pula nilai statistiknya” merupakan hipotesis korelasional karena menyatakan bahwa nilai matematika dan nilai statistik berhubungan, namun tidak menyatakan apa yang menjadi penyebabnya. dan apa akibatnya.
Jadi, dalam hipotesis korelasional, urutan penempatan variabel tidak menjadi masalah, karena hubungan sebab akibat tidak diungkapkan.
Hipotesis korelasional dapat diklasifikasikan menjadi tiga subtipe:
- Hipotesis korelasional positif : Ketika satu variabel meningkat maka variabel lainnya juga meningkat.
- Asumsi korelasional negatif : Apabila salah satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang lain juga mengalami penurunan.
- Hipotesis korelasional campuran : Ketika satu variabel meningkat, variabel lainnya menurun.
Hipotesis sebab akibat
Hipotesis kausal , atau hipotesis sebab akibat , adalah jenis hipotesis yang mengusulkan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dengan kata lain, hipotesis kausal berupaya menjelaskan hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih.
Misalnya hipotesis “emisi CO 2 menyebabkan peningkatan suhu bumi” merupakan hipotesis kausal (atau hipotesis kausalitas), karena merupakan hipotesis yang menunjukkan suatu sebab dan akibat yang ditimbulkannya.
Oleh karena itu, hipotesis kausal tidak hanya menunjukkan adanya hubungan antar variabel, tetapi juga menunjukkan variabel mana yang menjadi penyebab dan variabel mana yang menjadi akibat.
Ada dua subtipe hipotesis sebab akibat:
- Hipotesis kausal bivariat : Dalam hipotesis kausal jenis ini, hanya dua variabel yang terlibat, salah satunya adalah penyebab dan variabel lainnya adalah akibat.
- Hipotesis kausal multivariat : pada hipotesis kausal jenis ini, lebih dari dua variabel berpartisipasi, sehingga satu variabel menyebabkan perubahan pada dua variabel atau lebih atau sebaliknya, modifikasi dua variabel atau lebih mengubah nilai suatu variabel tertentu.
Hipotesis statistik
Hipotesis statistik adalah asumsi tentang nilai parameter statistik. Sederhananya, hipotesis statistik adalah pernyataan yang dibuat tentang karakteristik suatu populasi. Dalam statistik, hipotesis ditolak atau diterima dengan melakukan uji hipotesis.
Misalnya hipotesis “Rata-rata panjang bagian yang diproduksi suatu mesin adalah 12 cm” merupakan hipotesis statistik karena membuat asumsi tentang nilai suatu parameter populasi, khususnya menyatakan bahwa rata-rata panjang populasi mesin tersebut. potongan berukuran 12 cm.
Umumnya asumsi statistik dibuat ketika diduga nilai suatu parameter populasi berbeda dari yang diharapkan. Setelah hipotesis statistik dirumuskan, dilakukan studi statistik untuk menolak atau menerima hipotesis tersebut.
Hipotesis statistik diklasifikasikan menjadi dua jenis:
- Hipotesis nol : ini adalah hipotesis statistik yang menyatakan bahwa hipotesis awal yang kita miliki mengenai suatu parameter populasi adalah salah. Oleh karena itu hipotesis nol adalah hipotesis yang ingin kita tolak.
- Hipotesis alternatif : hipotesis statistik penelitian yang ingin diverifikasi. Artinya, hipotesis alternatif merupakan hipotesis awal peneliti dan untuk mencoba membuktikan kebenarannya maka ia akan melakukan uji hipotesis.