Jenis bagan kontrol
Artikel ini menjelaskan perbedaan diagram kendali. Jadi, Anda akan mengetahui berapa banyak jenis diagram kendali yang ada serta contoh masing-masing jenisnya.
Apa saja jenis diagram kendali?
Jenis diagram kendali adalah:
- Variable Control Chart : Digunakan untuk mengontrol data yang kontinyu.
- Peta kendali berdasarkan atribut : dikendalikan jika satuan yang diteliti mempunyai ciri atau atribut tertentu.
Masing-masing jenis diagram kendali dijelaskan lebih rinci di bawah ini.
Peta kendali variabel
Peta kendali untuk variabel mengontrol sekumpulan data statistik berkelanjutan. Artinya, diagram kendali variabel digunakan untuk menganalisis evolusi karakteristik kualitas berkelanjutan.
Misalnya, diagram kendali variabel dapat digunakan untuk mengontrol nilai rata-rata suatu dimensi bagian. Selain itu, diagram kendali variabel juga memungkinkan Anda melacak variabilitas atau rentang karakteristik kualitas yang diukur.
Dalam diagram kendali variabel, ada beberapa subtipe diagram kendali:
- Peta kendali XR : evolusi rata-rata dan tingkat karakteristik kualitas dianalisis.
- Peta kendali XS : Nilai rata-rata dan deviasi karakteristik kualitas dievaluasi.
- Bagan Kendali Variabel I-MR : Pengamatan individual dan jarak pergerakan dari waktu ke waktu diplot pada peta.
Dari semuanya, diagram yang paling banyak digunakan adalah diagram XR, jadi kami akan merinci apa saja jenis diagram kendali ini.
Bagan XR
Bagan XR menunjukkan variasi nilai rata-rata dan kisaran karakteristik kualitas. Terutama, bagan kendali XR digunakan untuk mengontrol rata-rata dan rentang proses produksi.
Jadi, dalam manajemen kualitas, kartu kendali XR memungkinkan untuk menganalisis evolusi dan memverifikasi bahwa karakteristik kualitas penting dikendalikan, seperti ukuran komponen atau suhu oven.
Bagan kendali XR sebenarnya dibagi menjadi dua bagan berbeda: bagan X dan bagan R. Grafik X digunakan untuk mengontrol rata-rata proses, sedangkan grafik R digunakan untuk memantau rentang.
Bagan Kontrol Atribut
Dalam peta kendali atribut, diperiksa apakah unit-unit yang diteliti mempunyai karakteristik atau atribut tertentu.
Misalnya, dalam manajemen mutu, bagan kendali atribut digunakan untuk menganalisis apakah produk yang diproduksi memiliki cacat atau tidak. Dengan demikian dimungkinkan untuk menganalisis evolusi jumlah produk cacat dan jumlah cacat per unit.
Pada diagram kendali atribut terdapat empat subtipe diagram kendali, yaitu:
- Kartu kendali P
- Kartu kendali NP
- Kartu kendaliC
- Kartu kendali U
Keempat jenis diagram kendali ini sering digunakan dalam manajemen mutu, jadi kita akan melihatnya di bawah.
Bagan P
Kartu adalah kartu kendali berdasarkan atribut yang mewakili evolusi proporsi unit yang cacat.
Sebagai bagian dari manajemen mutu, kita sering kali harus mempelajari apakah unit diproduksi dengan benar dalam suatu proses produksi atau, sebaliknya, apakah terjadi terlalu banyak cacat. Dengan demikian, peta kendali P memungkinkan untuk menganalisis evolusi persentase unit cacat dan melihat kapan proses produksi terkendali dan kapan tidak.
Salah satu ciri dari peta kendali atribut jenis ini adalah ukuran sampel berbeda yang dianalisis tidak perlu sama, sehingga dapat diambil sampel dengan ukuran berbeda untuk melakukan studi statistik.
bagan NP
Bagan NP adalah bagan kendali atribut yang memplot jumlah unit cacat dari beberapa sampel dengan ukuran konstan.
Oleh karena itu, peta kendali NP digunakan untuk memverifikasi bahwa jumlah unit yang cacat dalam suatu proses tidak berada di luar batas kendali.
Misalnya, peta kendali NP dapat digunakan untuk menganalisis evolusi produk cacat yang dihasilkan dari suatu proses produksi. Dengan demikian kita dapat mengetahui adanya permasalahan dalam proses produksi apabila jumlah produk cacat melebihi batas kendali.
Penting untuk dicatat bahwa, tidak seperti peta kendali P, peta kendali NP tidak memantau proporsi unit yang cacat, melainkan jumlah unit yang cacat. Selain itu, ukuran semua sampel harus sama.
Bagan C
Bagan C adalah bagan kendali atribut yang mewakili berapa kali suatu fenomena terjadi per unit pengukuran.
Misalnya, dalam manajemen mutu, bagan kendali C digunakan untuk mengontrol bahwa jumlah cacat pada produk berada dalam batas kendali.
Begitu pula dengan kartu kendali C yang memiliki banyak kegunaan, misalnya memungkinkan Anda mengontrol jumlah pengaduan yang diterima per hari, jumlah kecelakaan kerja per satuan waktu, jumlah pengguna per bulan pada suatu halaman web, dll.
bagan U
Bagan U adalah bagan kendali atribut yang mewakili berapa kali suatu fenomena terjadi per unit pengukuran jika fenomena tersebut bersifat variabel.
Misalnya, peta kendali U dapat digunakan untuk melacak jumlah cacat per meter persegi kain. Seringkali Anda tidak dapat mengambil sampel kain dengan luas permukaan yang sama, sehingga setiap sampel berbeda. Dengan demikian, bagan U memungkinkan kita mempelajari proses yang memiliki ukuran sampel yang bervariasi.