Apakah usia merupakan variabel diskrit atau kontinu?


Dalam statistik, variabel numerik dapat diklasifikasikan menjadi diskrit atau kontinu:

Diskrit: variabel yang hanya dapat mengambil bilangan bulat. Misalnya:

  • Jumlah hewan dalam satu famili (1, 2, 5, dst.)
  • Jumlah orang dalam satu stadion (100, 500, 900, dst.)
  • Jumlah kue dalam toples (3, 11, 22, dst.)

Kontinu: Variabel yang dapat mengambil angka berapa pun , termasuk angka dengan beberapa nilai setelah koma. Misalnya:

  • Tinggi (70,3434277 inci)
  • Berat (189,5 pon)
  • Waktu (14,226 detik)

Peraturan umum:

Jika Anda dapat menghitung benda, maka Anda menggunakan variabel diskrit – misalnya menghitung jumlah orang dalam sebuah stadion.

Namun jika Anda dapat mengukur suatu benda, Anda menggunakan variabel kontinu – misalnya mengukur tinggi badan, berat badan, waktu, dan sebagainya.

Dengan menggunakan aturan praktis ini, Anda dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebagian besar variabel sebagai variabel diskrit atau kontinu.

Namun, satu variabel yang sulit dikategorikan adalah usia . Di satu sisi, Anda dapat menghitung usia seseorang dalam satuan tahun (misalnya 40 tahun), namun Anda juga dapat mengukur usia seseorang dengan angka pasti (misalnya 40.225 tahun).

Jadi, apakah usia merupakan variabel diskrit atau kontinu?

Apakah usia bersifat diskrit atau berkelanjutan?

Secara teknis, usia adalah variabel kontinu karena dapat bernilai berapa pun dengan jumlah desimal berapa pun.

Jika Anda mengetahui tanggal lahir seseorang, Anda dapat menghitung usia pastinya dengan memasukkan tahun, bulan, minggu, hari, jam, detik, dll. Jadi bisa dikatakan umur seseorang adalah 6.225549 tahun.

Anda tidak dapat melakukan hal yang sama dengan variabel terpisah seperti “jumlah hewan peliharaan yang dimiliki” oleh sebuah keluarga. Misalnya, kita tidak bisa mengatakan bahwa sebuah keluarga memiliki 6.225549 hewan peliharaan. Mereka memiliki 6 atau 7 hewan peliharaan.

Namun, ketika melakukan beberapa jenis analisis statistik, usia hampir selalu diperlakukan sebagai variabel tersendiri.

Perhatikan contoh berikut untuk menggambarkan hal ini.

Contoh 1: Menggunakan usia dalam studi kedokteran

Misalkan seorang profesional kesehatan melakukan penelitian yang ingin mengetahui bagaimana usia, pola makan, dan olahraga mempengaruhi tekanan darah.

Saat mengumpulkan data individu yang berpartisipasi dalam penelitian, usia mereka akan dicatat menggunakan bilangan bulat seperti 27 tahun, 30 tahun, 45 tahun, dan seterusnya.

Meskipun usia secara teknis merupakan variabel kontinu, ia akan memperlakukannya sebagai variabel diskrit dan hanya mengumpulkan data menggunakan bilangan bulat.

Contoh 2: Menggunakan usia dalam studi biologi

Misalkan seorang ahli biologi ingin memahami korelasi antara tinggi tanaman dan umur.

Saat menghitung data masing-masing tanaman, ia akan mengukur tinggi badannya dalam sentimeter dan mengukur umurnya dalam hari, minggu, atau bulan. Misalnya, dia dapat mengukur umur mereka pada 22 hari, 29 hari, 34 hari, dan seterusnya.

Meskipun dapat mengukur usia sebagai 22,4543 hari, 29,8868 hari, 34,0001 hari, dll., ia mungkin akan mengukurnya menggunakan bilangan bulat, karena ini lebih mudah dilakukan.

Ringkasan

Jika Anda ditanya apakah usia merupakan variabel kontinu atau diskrit dalam mata kuliah pengantar statistika, jawaban yang benar adalah kontinu secara teknis.

Namun dalam dunia nyata, usia sering kali diperlakukan sebagai variabel tersendiri karena lebih bermakna saat mengumpulkan data dan melaporkan hasil penelitian.

Sumber daya tambahan

Mengapa statistik penting? (10 alasan mengapa statistik itu penting!)
Variabel kualitatif dan kuantitatif: apa bedanya?
Tingkatan pengukuran: nominal, ordinal, interval dan rasio

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *