Cara menghitung autokorelasi di excel


Autokorelasi mengukur tingkat kemiripan antara deret waktu dan versi yang tertinggal selama interval waktu yang berurutan.

Kadang-kadang juga disebut “korelasi serial” atau “korelasi tertinggal” karena mengukur hubungan antara nilai variabel saat ini dan nilai historisnya.

Ketika autokorelasi dalam deret waktu tinggi, prediksi nilai masa depan menjadi mudah hanya dengan mengacu pada nilai masa lalu.

Autokorelasi di Excel

Tidak ada fungsi bawaan untuk menghitung autokorelasi di Excel, namun kita bisa menggunakan rumus tunggal untuk menghitung autokorelasi deret waktu untuk nilai lag tertentu.

Misalnya, kita memiliki deret waktu berikut yang menunjukkan nilai variabel tertentu selama 15 periode waktu berbeda:

Contoh Time Series di Excel

Kita dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung autokorelasi pada lag k =2.

 =(SUMPRODUCT( B2:B14 -AVERAGE( B2:B16 ), B4:B16 -AVERAGE( B2:B16 ))/COUNT( B2:B16 ))/VAR.P( B2:B16 ) 

Menghitung autokorelasi di Excel

Ini memberikan nilai 0,656325 . Ini adalah autokorelasi pada lag k = 2.

Autokorelasi pada lag k = 3 dapat kita hitung dengan mengubah rentang nilai pada rumus:

 =(SUMPRODUCT( B2:B13 -AVERAGE( B2:B16 ), B5:B16 -AVERAGE( B2:B16 ))/COUNT( B2:B16 ))/VAR.P( B2:B16 ) 

Fungsi autokorelasi untuk deret waktu di Excel

Ini memberikan nilai 0,49105 . Ini adalah autokorelasi pada lag k = 3.

Kita dapat menemukan autokorelasi pada setiap lag menggunakan rumus serupa. Anda akan melihat bahwa semakin tinggi lag, semakin rendah autokorelasinya. Ini adalah tipikal proses deret waktu autoregresif.

Autokorelasi pada lag yang berbeda di Excel

Anda dapat menemukan lebih banyak tutorial deret waktu Excel di halaman ini .

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *