Apa yang dimaksud dengan bias tendensi sentral?
Bias kecenderungan sentral mengacu pada kecenderungan individu untuk menilai sebagian besar item dalam survei di tengah skala penilaian.
Bias jenis ini paling sering terjadi dalam survei internal, ketika manajer harus mengevaluasi karyawannya. Misalnya, pada skala 10 poin, manajer mungkin akan menilai karyawan antara 6 dan 8 untuk sebagian besar kategori.
Manajer mungkin melakukan hal ini karena mereka ingin menghindari pemberian perlakuan istimewa kepada karyawan tertentu atau sekadar untuk menghindari reaksi negatif dari karyawan yang memberikan penilaian pada skala yang paling ekstrem.
Jenis bias ini lebih jarang terjadi ketika pelanggan menyelesaikan survei untuk suatu perusahaan karena taruhannya lebih rendah.
Pelanggan tidak secara langsung mengevaluasi orang yang mereka kenal dan berinteraksi sehari-hari. Oleh karena itu, mereka lebih bersedia memberikan peringkat yang sangat tinggi atau sangat rendah ketika mereka merasa perlu.
Masalah bias tendensi sentral
Ada dua masalah yang disebabkan oleh bias tendensi sentral:
1. Data mungkin tidak akurat.
Jika manajer menilai setiap karyawan di tengah-tengah skala penilaian hanya karena mereka takut memberikan penilaian ekstrem, ini berarti data yang dikumpulkan dalam survei tidak akurat dan tidak mencerminkan kinerja karyawan yang sebenarnya. karyawan.
2. Data menjadi tidak berguna.
Jika manajer menilai setiap karyawan di tengah-tengah skala penilaian untuk setiap kategori, maka kinerja semua karyawan pada dasarnya akan terlihat sama. Hal ini membuat sulit untuk mengidentifikasi orang-orang yang harus dipromosikan atau menerima bonus.
Bagaimana menghindari bias tendensi sentral
Ada tiga cara untuk menghindari bias tendensi sentral dalam survei:
1. Tidak mengharuskan manajer untuk membenarkan penilaiannya.
Terkadang manajer tidak ingin memberikan peringkat pada skala rendah atau tinggi hanya karena mereka diharuskan untuk membenarkan peringkat yang sangat rendah atau tinggi.
Dengan tidak mengharuskan manajer untuk membenarkan penilaiannya, mereka akan lebih jujur mengenai apakah seorang karyawan harus diberi peringkat tinggi atau rendah, karena mereka tidak perlu melakukan kerja ekstra untuk memberikan pembenaran.
Keuntungan dari pendekatan ini adalah kemungkinan besar Anda akan mendapatkan data yang lebih akurat, namun kelemahannya adalah Anda tidak benar-benar memahami alasan di balik skor rendah atau tinggi.
2. Izinkan peringkat.
Daripada meminta manajer menilai setiap karyawan dari 1 hingga 10 dalam hal produktivitas secara keseluruhan, Anda dapat meminta mereka untuk memberi peringkat pada karyawan dari yang paling tidak produktif hingga yang paling produktif.
Hal ini akan memaksa manajer untuk mengidentifikasi karyawan dengan produktivitas rendah dan produktivitas tinggi hanya karena tidak semua karyawan bisa menjadi yang paling tidak produktif atau paling produktif.
3. Pastikan pertanyaannya jelas.
Cara lain yang jelas untuk menghindari bias tendensi sentral adalah dengan memastikan pertanyaan survei sudah jelas. Seringkali, ketika pertanyaan tidak jelas, manajer hanya memberikan nilai menengah karena mereka tidak yakin dengan pertanyaan yang diajukan.
Misalnya, pertimbangkan survei berikut dengan pertanyaan yang tidak jelas:
- Seberapa bertanggung jawab karyawan X pada skala 1 sampai 10?
- Bagaimana Anda menilai kepemimpinan karyawan X pada skala 1 sampai 10?
Sekarang mari kita lihat survei yang direvisi dengan pertanyaan yang jelas:
- Nilai Karyawan
- Nilai Karyawan kepemimpinan dan tunjukkan sifat kepemimpinan di semua proyek bila diperlukan.
Survei yang direvisi lebih mungkin menghasilkan data yang akurat karena lebih jelas mengenai alasan manajer diharapkan memberikan penilaian.