Cara mensimulasikan & merencanakan distribusi normal bivariat di r
Dalam statistik, dua variabel mengikuti distribusi normal bivariat jika keduanya mempunyai distribusi normal jika dijumlahkan.
Tutorial ini menjelaskan cara melakukan tugas-tugas berikut di R:
- Simulasikan distribusi normal bivariat
- Plot distribusi normal bivariat menggunakan plot kontur (plot 2D)
- Plot distribusi normal bivariat menggunakan plot permukaan (plot 3D)
Ayo pergi!
Contoh 1: Simulasikan distribusi normal bivariat di R
Cara paling sederhana untuk mensimulasikan distribusi normal bivariat di R adalah dengan menggunakan fungsi mvrnorm() dari paket MASS .
Kode berikut menunjukkan cara menggunakan fungsi ini untuk mensimulasikan distribusi normal bivariat dalam praktiknya:
library (MASS)
#make this example reproducible
set. seed ( 0 )
#simulate bivariate normal distribution
bivariate_data <- as. data . frame (mvrnorm(n= 100 ,
mu=c(0, 0),
Sigma=matrix(c(5, 3, 4, 4), ncol= 2 )))
#view first six rows of bivariate dataset
head(bivariate_data)
V1 V2
1 -2.03600343 -2.9623059
2 0.07719131 1.2948982
3 -3.26729701 -1.7928069
4 -2.62985132 -2.3015471
5 -1.75126215 0.3056698
6 3.67698436 2.2020238
Inilah fungsi setiap argumen pada fungsi mvrnorm() :
- n : Mendefinisikan ukuran sampel
- mu : Mendefinisikan rata-rata setiap variabel
- Sigma : Mendefinisikan matriks kovarians kedua variabel
Hasil akhirnya adalah kerangka data dengan dua variabel yang mengikuti distribusi normal jika dijumlahkan.
Contoh 2: Merencanakan Distribusi Normal Bivariat
Cara termudah untuk memplot distribusi normal bivariat di R adalah dengan menggunakan fungsi dalam paket mnormt() .
Misalnya, kita dapat menggunakan fungsi contour() pada paket ini untuk membuat plot kontur, yang memberikan visualisasi 2D dari distribusi normal bivariat:
library (mnormt)
#make this example reproducible
set. seed ( 0 )
#create bivariate normal distribution
x <- seq(-3, 3, 0.1)
y <- seq(-3, 3, 0.1)
mu <- c(0, 0)
sigma <- matrix(c(2, -1, -1, 2), nrow= 2 )
f <- function(x, y) dmnorm(cbind(x, y), mu, sigma)
z <- outer(x, y, f)
#create contour plot
contour(x, y, z)
Kita juga dapat menggunakan fungsi persp() untuk membuat plot permukaan, yang memberikan visualisasi 3D dari distribusi normal bivariat:
library (mnormt)
#make this example reproducible
set. seed ( 0 )
#create bivariate normal distribution
x <- seq(-3, 3, 0.1)
y <- seq(-3, 3, 0.1)
mu <- c(0, 0)
sigma <- matrix(c(2, -1, -1, 2), nrow= 2 )
f <- function(x, y) dmnorm(cbind(x, y), mu, sigma)
z <- outer(x, y, f)
#create surface plot
persp(x, y, z, theta= -30 , phi= 25 , expand= 0.6 , ticktype=' detailed ')
Inilah fungsi setiap argumen pada fungsi persp() :
- theta, phi : Mengatur sudut arah tampilan.
- expand : Mengontrol ukuran sumbu z.
- ticktype : Mengontrol tampilan tanda centang pada sumbu.
Hasil akhirnya adalah plot permukaan 3D dari distribusi normal bivariat.
Sumber daya tambahan
Tutorial berikut menjelaskan cara menggunakan distribusi probabilitas lain di R:
Cara menggunakan distribusi normal di R
Cara menggunakan distribusi binomial di R
Cara menggunakan distribusi Poisson di R
Cara menggunakan distribusi multinomial di R