Diseminasi pengobatan: definisi + contoh


Saat peneliti melakukan eksperimen, mereka sering kali ingin memahami apakah “perlakuan” tertentu memengaruhi suatu hasil.

Untuk menguji hal ini, mereka sering kali merekrut sampel acak dari individu untuk menjadi bagian dari kelompok kontrol dan sampel acak lainnya dari individu untuk menjadi bagian dari kelompok perlakuan.

Di akhir percobaan, mereka akan mencatat hasil setiap kelompok dan melakukan uji statistik untuk menentukan apakah perlakuan tersebut mempengaruhi hasil secara signifikan.

Salah satu masalah potensial yang mungkin dihadapi peneliti ketika melakukan percobaan adalah difusi pengobatan .

Difusi perlakuan: Ketika kelompok kontrol dalam suatu eksperimen dipengaruhi oleh perlakuan tersebut.

Pada artikel ini kami akan membagikan:

  • Contoh sosialisasi kepedulian
  • Mengapa difusi pengobatan bisa menjadi masalah serius
  • Bagaimana mencegah penyebaran pengobatan

Contoh difusi pengobatan

Misalkan peneliti ingin mengetahui apakah teknik belajar tertentu menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam nilai ujian siswa di sekolah tertentu.

Untuk mengujinya, mereka dapat merekrut dua sampel acak berikut:

Kelompok kontrol: 25 siswa yang diminta untuk terus menggunakan teknik belajarnya saat ini.

Kelompok perlakuan: 25 siswa belajar menggunakan teknik belajar baru.

Setelah sebulan, setiap siswa mengikuti ujian yang sama. Para peneliti berencana untuk melakukan uji-t dua sampel untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam rata-rata nilai ujian antara kedua kelompok, namun ditemukan bahwa siswa pada kelompok perlakuan berbagi teknik belajar dengan siswa pada kelompok kontrol. Saat makan siang.

Karena siswa dalam kelompok kontrol belajar tentang teknik belajar yang tepat yang digunakan oleh siswa dalam kelompok perlakuan, ada kemungkinan bahwa mereka juga mulai menggunakan teknik ini yang berpotensi meningkatkan nilai ujian mereka sendiri.

Ini adalah contoh difusi pengobatan : individu dalam kelompok kontrol terpengaruh oleh pengobatan.

Dengan demikian, peneliti akan lebih sulit menentukan apakah perbedaan nilai tes dapat dikaitkan dengan teknik belajar, karena siswa di kedua kelompok kemungkinan besar menggunakan teknik tersebut.

Mengapa Penyebaran Pengobatan Mungkin Menjadi Masalah

Ketika difusi pengobatan terjadi, hal ini menimbulkan dua masalah khusus:

1. Sulit bagi peneliti untuk mengetahui apakah perbedaan hasil antara dua kelompok disebabkan oleh perlakuan yang diberikan.

2. Sulit bagi peneliti untuk mengukur dampak suatu pengobatan terhadap hasilnya.

Pada dasarnya, penyebaran pengobatan mengancam validitas eksperimen secara keseluruhan dan menyulitkan peneliti untuk yakin terhadap kesimpulan yang mereka ambil.

Bagaimana mencegah penyebaran pengobatan

Pemberian pengobatan biasanya menjadi masalah dalam eksperimen ketika peneliti memberikan beberapa jenis pelatihan atau informasi kepada individu yang berpartisipasi dalam eksperimen.

Dalam situasi ini, selalu ada kemungkinan informasi menyebar dari individu dalam kelompok perlakuan ke individu dalam kelompok kontrol.

Individu dapat berbicara satu sama lain tentang informasi yang telah mereka pelajari, atau bahkan berbagi informasi melalui teks, email, atau telepon. Dan ketika individu dalam kelompok kontrol menyadari informasi ini, mereka dapat memutuskan untuk mengubah perilaku mereka sendiri.

Untuk mencegah penyebaran perlakuan, peneliti dapat memutuskan untuk menempatkan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan di dua lokasi berbeda untuk mencegah penyebaran informasi.

Misalnya, peneliti mungkin memutuskan untuk menggunakan sekelompok siswa dari satu sekolah sebagai kelompok kontrol dan sekelompok siswa dari sekolah lain sebagai kelompok perlakuan. Hal ini memperkecil kemungkinan penyebaran pengobatan.

Salah satu kelemahan memisahkan individu berdasarkan lokasi adalah kedua kelompok tersebut mungkin tidak cukup mirip.

Misalnya, siswa di satu sekolah mungkin memiliki latar belakang sosial ekonomi, standar pendidikan, dan bahkan jadwal kelas yang berbeda dibandingkan dengan sekolah lain.

Hal ini meningkatkan kemungkinan perbedaan nilai ujian disebabkan oleh faktor lain selain teknik belajar.

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *