Hipotesis kerja

Artikel ini menjelaskan apa itu hipotesis kerja. Dengan demikian, Anda akan menemukan pengertian hipotesis kerja, ciri-ciri apa yang harus dimiliki hipotesis kerja, contoh hipotesis kerja, dan terakhir apa saja jenis-jenis hipotesis kerja.

Apa hipotesis kerja?

Hipotesis kerja adalah hipotesis yang dianggap valid dan akan diuji dengan melakukan penelitian. Sederhananya, hipotesis kerja adalah pernyataan tentang hubungan antara dua variabel yang ingin dibuktikan oleh suatu penelitian.

Hipotesis kerja berfungsi sebagai pedoman kerja bagi peneliti. Dengan demikian, orang atau sekelompok orang yang melakukan penelitian akan bersandar pada hipotesis kerja untuk memajukan penelitian.

Namun hipotesis baru mungkin saja muncul selama penyelidikan, misalnya karena hipotesis kerja ternyata salah atau karena timbul masalah baru selama penyelidikan. Namun hipotesis kerja akan menjadi hipotesis utama penelitian dan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian.

Secara umum hipotesis kerja dirumuskan atas dasar dugaan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Setelah hipotesis kerja dirumuskan, penyelidikan statistik dilakukan untuk menolak atau menerima hipotesis tersebut.

Ciri-ciri hipotesis kerja

Hipotesis kerja harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tujuan : hipotesis kerja harus obyektif, artinya tidak boleh memuat persepsi peneliti. Misalnya, peneliti tidak dapat berhipotesis bahwa teh meningkatkan kesejahteraan umat manusia hanya karena dia sangat menyukai teh, tanpa alasan ilmiah apa pun.
  • Spesifik : hipotesis kerja harus berusaha menjelaskan masalah penelitian sedetail mungkin. Oleh karena itu, hipotesis kerja yang terlalu umum tidak valid.
  • Jelas : hipotesis kerja harus membuat hubungan antar variabel yang diteliti menjadi jelas. Selain itu, pernyataan hipotesis harus mudah dipahami.
  • Dapat diuji : hubungan yang diajukan dalam hipotesis kerja harus dapat diamati dan diukur untuk kemudian dapat dibantah secara empiris.
  • Dapat dipalsukan : hipotesis kerja bisa benar atau salah, oleh karena itu harus dapat diverifikasi dengan melakukan eksperimen atau studi statistik pada sampel data.

Contoh hipotesis kerja

Setelah melihat pengertian hipotesis kerja dan apa saja ciri-cirinya, kita akan melihat beberapa contoh hipotesis kerja untuk memahami konsep secara utuh.

Contoh hipotesis kerja:

  1. Menggunakan ponsel saat mengemudi menggandakan kecelakaan di jalan raya.
  2. Merokok meningkatkan risiko kanker paru-paru.
  3. Permintaan terhadap suatu produk berbanding terbalik dengan harganya.
  4. Mengecat ruangan dengan warna putih akan memberikan persepsi yang lebih baik terhadap kebersihan ruangan.
  5. Pupuk A membuat tanaman tumbuh lebih cepat dibandingkan pupuk B.

Jenis hipotesis kerja

Ada beberapa jenis hipotesis kerja:

  • Hipotesis deskriptif : hipotesis kerja yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian, namun tidak menyebutkan penyebabnya. Misalnya: “Penjualan obat batuk meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. »
  • Hipotesis kausal : hipotesis kerja yang mendefinisikan hubungan sebab akibat antar variabel yang diteliti. Misalnya: “Konsumsi alkohol berlebihan menyebabkan penyakit kronis. »
  • Hipotesis korelasional : hipotesis kerja menunjukkan derajat hubungan antar variabel penelitian, namun tidak menunjukkan penyebabnya. Misalnya: “Semakin bersih Anda, semakin kecil kemungkinan Anda tertular penyakit.
  • Hipotesis Perbedaan Kelompok : Hipotesis kerja yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dua kelompok yang berbeda. Misalnya: “Obat A lebih efektif dibandingkan obat B untuk sakit tenggorokan. »

Kontras hipotesis

Uji hipotesis adalah metode statistik yang digunakan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis kerja. Lebih tepatnya, dalam uji hipotesis, kita mengevaluasi apakah nilai parameter populasi sesuai dengan apa yang diamati dalam sampel yang diteliti.

Jadi, dalam uji hipotesis, sampel statistik dianalisis dan berdasarkan hasil yang diperoleh ditentukan apakah hipotesis kerja yang telah ditetapkan sebelumnya ditolak atau diterima.

Oleh karena itu, dalam statistik, cara untuk menunjukkan bahwa suatu hipotesis kerja benar adalah, pertama, dengan memilih sampel acak, kemudian menghitung ukuran statistik yang relevan, dan, terakhir, menguji hipotesis tersebut untuk mempertimbangkan valid atau salahnya. hipotesis kerja.

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *