Hipotesis nol dan alternatif

Artikel ini menjelaskan perbedaan antara hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Anda juga akan dapat melihat beberapa contoh hipotesis nol dan hipotesis alternatif, serta kapan hipotesis nol ditolak dan kapan hipotesis alternatif ditolak.

Hipotesis nol

Dalam statistik, hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan bahwa kesimpulan suatu eksperimen salah dalam pengujian hipotesis. Simbol hipotesis nol adalah H 0 .

Oleh karena itu hipotesis nol adalah hipotesis yang ingin kita tolak. Jadi, jika peneliti berhasil menolak hipotesis nol, berarti hipotesis yang ingin dibuktikan dalam studi statistik kemungkinan besar benar. Sebaliknya, jika hipotesis nol tidak dapat ditolak, berarti hipotesis yang ingin diuji kemungkinan besar salah. Kita akan melihat di bawah kapan hipotesis nol dapat ditolak.

H_0: \text{Hip\'otesis nula}

Biasanya, hipotesis nol menyertakan kata “tidak” atau “berbeda dari” dalam pernyataannya, karena hipotesis penelitian tersebut diasumsikan salah.

Hipotesis alternatif

Dalam statistik, hipotesis alternatif (atau hipotesis alternatif ) adalah hipotesis penelitian yang ingin Anda buktikan kebenarannya. Simbol hipotesis alternatif adalah H 1 .

Dengan kata lain hipotesis alternatif merupakan hipotesis peneliti dan dalam upaya membuktikan kebenarannya maka akan dilakukan analisis statistik. Dengan demikian, pada akhir pengujian hipotesis, hipotesis alternatif akan diterima atau ditolak tergantung pada hasil yang diperoleh.

H_1:\text{Hip\'otesis alternativa}

Oleh karena itu, hipotesis alternatif adalah hipotesis yang bertentangan dengan hipotesis nol, yang ingin ditolak oleh peneliti ketika melakukan studi statistik.

Perbedaan Antara Hipotesis Nol dan Alternatif

Perbedaan antara hipotesis nol dan hipotesis alternatif terletak pada kesediaan peneliti untuk menolaknya atau tidak. Hipotesis nol adalah hipotesis yang ingin ditolak oleh peneliti. Namun hipotesis alternatif adalah hipotesis yang ingin dibuktikan oleh peneliti.

Untuk membedakan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, keduanya diwakili oleh simbol yang berbeda. Simbol hipotesis nol adalah H 0 , sedangkan simbol hipotesis alternatif adalah H 1 .

\begin{array}{l}H_0: \text{Hip\'otesis nula}\\[2ex]H_1:  \text{Hip\'otesis alternativa}\end{array}

Dalam praktiknya, hipotesis alternatif dirumuskan sebelum hipotesis nol, karena hipotesis tersebut dimaksudkan untuk dikuatkan dengan analisis statistik terhadap sampel data. Hipotesis nol dirumuskan hanya dengan menentang hipotesis alternatif.

Contoh Hipotesis Null dan Alternatif

Sekarang setelah kita mengetahui pengertian hipotesis nol dan hipotesis alternatif, kita akan melihat beberapa contoh dari kedua jenis hipotesis ini untuk memahami dengan jelas perbedaan maknanya.

  1. Misalnya, jika kita menduga bahwa suatu mesin yang secara teoritis memproduksi suatu komponen berukuran 7 cm telah menyimpang, hipotesis alternatifnya adalah panjang rata-rata komponen yang diproduksi berbeda dari 7 cm dan, sebaliknya, hipotesis nolnya adalah itu Rata-rata panjang potongan yang diproduksi adalah 7 cm.
  2. \begin{cases}H_0: \mu=7 \text{ cm} \\[2ex]H_1:\mu\neq 7 \text{ cm} \end{cases}

  3. Contoh lain, jika kita berpikir bahwa proporsi penduduk yang memilih partai politik tertentu lebih rendah dari persentase suara yang diperoleh partai tersebut pada pemilu terakhir (25%), maka hipotesis nol dan alternatifnya adalah:
  4. \begin{cases}H_0: p\geq 0,25\\[2ex]H_1:p< 0,25 \end{cases}

  5. Sebagai contoh terakhir, jika seorang guru mencurigai bahwa nilai rata-rata suatu kelas meningkat dari tahun lalu (yaitu 6,1) dengan menerapkan sistem pendidikan baru, maka hipotesis nol dan hipotesis alternatif studi statistiknya adalah:
  6. \begin{cases}H_0:\mu\leq 6,1 \\[2ex]H_1:\mu> 6,1 \end{cases}” title=”Rendered by QuickLaTeX.com” height=”65″ width=”109″ style=”vertical-align: 0px;”></p>
</p>
</ol>
<h2 class= Hipotesis nol, hipotesis alternatif dan nilai p

    Saat Anda melakukan pengujian hipotesis, Anda harus memutuskan apakah akan menolak hipotesis nol atau hipotesis alternatif. Dengan demikian, hasil uji hipotesis diperoleh dengan membandingkan p-value dengan tingkat signifikansi yang dipilih (α):

    • Jika p-value lebih kecil dari tingkat signifikansi maka hipotesis nol ditolak (hipotesis alternatif diterima).
    • Jika p-value lebih besar dari tingkat signifikansi maka hipotesis alternatif ditolak (hipotesis nol diterima).

    Oleh karena itu, hipotesis nol, hipotesis alternatif, dan nilai-p adalah tiga konsep statistik pengujian hipotesis yang berkaitan erat. Untuk mengetahui lebih lanjut, klik tautan berikut:

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *