Hipotesis umum dan hipotesis khusus

Artikel ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan hipotesis umum dan apa yang dimaksud dengan hipotesis khusus suatu penelitian. Jadi, Anda akan menemukan pengertian hipotesis umum dan hipotesis khusus, contoh-contoh jenis hipotesis tersebut, dan terlebih lagi apa perbedaan antara hipotesis umum dan hipotesis khusus.

Hipotesis umum

Hipotesis umum (atau hipotesis teoretis ) adalah hipotesis yang mendefinisikan tujuan penelitian secara umum. Dengan kata lain, hipotesis umum menggambarkan hubungan antar variabel yang diteliti secara umum, tanpa memerinci.

Hipotesis umum biasanya dibuat sebelum penyelidikan. Dengan demikian, peneliti mengamati suatu permasalahan, kemudian menyatakan hipotesis umum penelitiannya dan terakhir melakukan studi statistik untuk mencoba menguatkan hipotesis umum tersebut.

Hipotesis khusus

Hipotesis khusus adalah asumsi yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel dengan cara tertentu. Artinya, hipotesis khusus menetapkan hipotesis umum penelitian dan menjelaskan lebih rinci hubungan antar variabel penelitian.

Oleh karena itu, hipotesis khusus diturunkan dari hipotesis umum, sehingga dirumuskan hipotesis umum terlebih dahulu, baru kemudian hipotesis khusus. Faktanya, hipotesis spesifik umumnya dirumuskan setelah penelitian dilanjutkan.

Perbedaan Antara Hipotesis Umum dan Spesifik

Setelah kita mengetahui pengertian hipotesis umum dan hipotesis khusus, sekarang mari kita lihat apa sebenarnya perbedaan antara hipotesis umum dan hipotesis khusus.

Perbedaan hipotesis umum dan hipotesis khusus terletak pada tingkat ketepatan hipotesis. Hipotesis umum menggambarkan hubungan antara dua variabel secara umum, sedangkan hipotesis khusus mendefinisikan hubungan antara dua variabel secara konkrit.

Oleh karena itu, hipotesis spesifik selanjutnya mendefinisikan hubungan antara dua variabel. Inilah sebabnya mengapa hipotesis umum pada umumnya tidak memuat angka, melainkan menjelaskan hubungan antar variabel dalam bentuk “semakin besar A, semakin besar B”. Sedangkan hipotesis spesifik umumnya lebih tepat merinci penyebab hubungan antar variabel.

Contoh hipotesis umum dan khusus

Terakhir, untuk menyelesaikan pemahaman konsepnya, kita akan melihat contoh hipotesis umum dan hipotesis penelitian khusus.

Contoh hipotesis umum dan khusus:

  • Hipotesis umum : di negara maju lebih mudah mengalami kelebihan berat badan dibandingkan di negara terbelakang.
  • Hipotesis khusus : menjalani gaya hidup sedentary dan tidak berolahraga menjadi penyebab utama kelebihan berat badan.

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *