Kapan menggunakan uji chi-kuadrat: dengan contoh
Dalam statistik, ada dua jenis uji Chi-kuadrat:
1. Uji kesesuaian chi-kuadrat – Digunakan untuk menentukan apakah suatu variabel kategori mengikuti distribusi hipotetis atau tidak.
2. Uji Independensi Chi Square – Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara dua variabel kategori.
Perhatikan bahwa kedua tes ini hanya dapat digunakan ketika bekerja dengan variabel kategori . Ini adalah variabel yang mempunyai nama atau label dan dapat digolongkan ke dalam kategori. Contohnya meliputi:
- Warna mata (misalnya “biru”, “hijau”, “coklat”)
- Gender (misalnya “pria”, “wanita”)
- Status perkawinan (misalnya “menikah”, “lajang”, “bercerai”)
Tutorial ini menjelaskan kapan harus menggunakan setiap tes serta beberapa contoh dari masing-masing tes.
Uji kesesuaian chi-kuadrat
Anda harus menggunakan uji kesesuaian chi-kuadrat setiap kali Anda ingin mengetahui apakah suatu variabel kategori mengikuti distribusi hipotetis.
Berikut beberapa contoh penggunaan tes ini:
Contoh 1: Menghitung pelanggan
Seorang pemilik toko ingin mengetahui apakah jumlah orang yang masuk ke tokonya sama setiap hari dalam seminggu. Jadi ini menghitung jumlah orang yang masuk setiap hari selama seminggu secara acak.
Hal ini dapat menggunakan uji kesesuaian chi-kuadrat untuk menentukan apakah distribusi pelanggan mengikuti distribusi teoritis dimana jumlah pelanggan yang memasuki toko sama setiap hari dalam seminggu.
Contoh 2: Menguji apakah sebuah dadu adil
Misalkan seorang peneliti ingin mengetahui apakah sebuah dadu itu adil. Dia memutuskan untuk melemparkannya sebanyak 50 kali dan mencatat berapa kali bola tersebut mendarat di setiap nomor.
Dia dapat menggunakan uji kesesuaian chi-kuadrat untuk menentukan apakah distribusi nilai mengikuti distribusi teoretis di mana setiap nilai muncul dalam jumlah yang sama.
Contoh 3: Menghitung M&M
Misalkan kita ingin mengetahui persentase M&M di dalam tas adalah: 20% kuning, 30% biru, 30% merah, 20% lainnya. Untuk mengujinya, kami membuka kantong M&M secara acak dan menghitung berapa banyak setiap warna yang muncul.
Kita dapat menggunakan uji kesesuaian chi-kuadrat untuk menentukan apakah distribusi warna sama dengan distribusi yang kita tentukan.
Untuk contoh langkah demi langkah uji kesesuaian chi-kuadrat, lihat contoh ini di Excel.
Uji independensi chi-kuadrat
Anda harus menggunakan uji independensi chi-kuadrat ketika Anda ingin menentukan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara dua variabel kategori.
Berikut beberapa contoh penggunaan tes ini:
Contoh 1: Preferensi suara dan gender
Peneliti ingin mengetahui apakah gender dikaitkan dengan preferensi terhadap partai politik di kota tertentu. Jadi mereka mensurvei 500 pemilih dan mencatat gender serta preferensi mereka terhadap partai politik.
Mereka dapat melakukan uji independensi chi-square untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara preferensi suara dan gender.
Contoh 2: Warna favorit dan olahraga favorit
Peneliti ingin mengetahui apakah warna favorit seseorang dikaitkan dengan olahraga favoritnya. Jadi mereka mensurvei 100 orang dan menanyakan preferensi mereka terhadap keduanya.
Mereka dapat melakukan uji independensi chi-kuadrat untuk menentukan apakah ada hubungan yang signifikan secara statistik antara warna favorit dan olahraga favorit.
Contoh 3: tingkat pendidikan dan status perkawinan
Peneliti ingin mengetahui apakah tingkat pendidikan dan status perkawinan berhubungan. Jadi mereka mengumpulkan data kedua variabel tersebut dengan sampel acak sederhana sebanyak 2.000 orang.
Mereka dapat melakukan uji independensi chi-kuadrat untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara tingkat pendidikan dan status perkawinan.
Untuk contoh langkah demi langkah uji independensi chi-kuadrat, lihat contoh ini di Excel.
Sumber daya tambahan
Kalkulator berikut memungkinkan Anda melakukan kedua jenis tes Chi-kuadrat secara online secara gratis:
Kalkulator uji kecocokan chi-kuadrat
Kalkulator kemandirian uji chi-kuadrat