Bagaimana menafsirkan risiko relatif: dengan contoh


Dalam statistik, risiko relatif mengacu pada kemungkinan suatu peristiwa terjadi pada kelompok yang diberi perlakuan dibandingkan dengan kemungkinan suatu peristiwa terjadi pada kelompok kontrol.

Ini dihitung sebagai berikut:

Risiko relatif = (Probabilitas kejadian pada kelompok perlakuan) / (Probabilitas kejadian pada kelompok kontrol)

Secara umum, berikut cara menafsirkan nilai risiko relatif:

  • Risiko relatif <1 : kejadian tersebut kecil kemungkinannya terjadi pada kelompok perlakuan
  • Risiko relatif = 1 : Peristiwa tersebut mempunyai probabilitas yang sama untuk terjadi pada setiap kelompok
  • Risiko relatif > 1 : Kejadian ini lebih mungkin terjadi pada kelompok perlakuan

Contoh berikut menunjukkan bagaimana menafsirkan nilai risiko relatif dalam praktiknya.

Contoh 1: Risiko relatif <1

Misalkan kita ingin mengetahui apakah latihan fisik mempengaruhi risiko terkena suatu penyakit.

Kami mengumpulkan data dan menemukan bahwa 28% orang yang rutin berolahraga mengidap penyakit ini sementara 50% orang yang tidak rutin berolahraga mengidap penyakit ini.

Dalam skenario ini, kami akan menghitung risiko relatif sebagai berikut:

  • Risiko relatif = P (kejadian pada kelompok perlakuan) / P (kejadian pada kelompok kontrol)
  • Resiko relatif = P (penyakit saat olah raga) / P (penyakit tanpa olah raga)
  • Risiko relatif = 0,28 / 0,50
  • Risiko relatif = 0,56

Karena risiko relatifnya kurang dari 1, hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini kecil kemungkinannya untuk berkembang pada orang yang berolahraga.

Lebih tepatnya, kita dapat mengatakan bahwa seseorang memiliki kemungkinan 44% lebih kecil (1 – 0,56 = 0,44) untuk terkena penyakit ini jika mereka berolahraga secara teratur.

Contoh 2: Risiko relatif = 1

Misalkan kita ingin mengetahui apakah suatu program studi baru mempengaruhi kemampuan siswa untuk lulus ujian tertentu.

Kami mengumpulkan data dan menemukan bahwa 40% siswa yang menggunakan kurikulum baru lulus ujian, sedangkan 40% siswa yang tidak menggunakan kurikulum juga lulus ujian.

Dalam skenario ini, kami akan menghitung risiko relatif sebagai berikut:

  • Risiko relatif = P (kejadian pada kelompok perlakuan) / P (kejadian pada kelompok kontrol)
  • Risiko relatif = P (sukses dengan program baru) / P (sukses tanpa program baru)
  • Risiko relatif = 0,40 / 0,40
  • Risiko relatif = 1

Karena risiko relatifnya sama dengan 1, hal ini menunjukkan bahwa seseorang mempunyai peluang yang sama untuk lulus ujian, terlepas dari apakah mereka menggunakan kurikulum baru atau tidak.

Contoh 3: Risiko relatif > 1

Misalkan kita ingin mengetahui apakah merokok mempengaruhi risiko terkena kanker paru-paru.

Kami mengumpulkan data dan menemukan bahwa 70% orang yang merokok menderita kanker paru-paru, sementara 5% orang yang tidak merokok menderita kanker paru-paru.

Dalam skenario ini, kami akan menghitung risiko relatif sebagai berikut:

  • Risiko relatif = P (kejadian pada kelompok perlakuan) / P (kejadian pada kelompok kontrol)
  • Risiko relatif = P (kanker paru-paru karena merokok) / P (kanker paru-paru tanpa merokok)
  • Risiko relatif = 0,70 / 0,05
  • Risiko relatif = 14

Karena risiko relatifnya lebih besar dari 1, hal ini menunjukkan bahwa seseorang lebih mungkin terkena kanker paru-paru jika mereka merokok.

Lebih tepatnya, kita dapat mengatakan bahwa seseorang 14 kali lebih mungkin terkena kanker paru-paru jika mereka merokok.

Menafsirkan risiko relatif dalam tabel kontingensi

Seringkali, Anda mungkin perlu menghitung dan menafsirkan risiko relatif menggunakan tabel 2×2, yang menggunakan format berikut:

Kita dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung risiko relatif dalam tabel 2×2:

Risiko relatif = [A/(A+B)] / [C/(C+D)]

Misalnya, 50 pemain bola basket menggunakan program latihan baru dan 50 pemain menggunakan program latihan lama. Di akhir program, kami menguji setiap pemain untuk melihat apakah mereka lulus tes keterampilan tertentu.

Tabel 2×2 berikut menunjukkan hasilnya:

Kami akan menghitung risiko relatif sebagai berikut:

  • Risiko relatif = [A/(A+B)] / [C/(C+D)]
  • Risiko relatif = [34/(34+16)] / [39/(39+11)]
  • Risiko relatif = 0,68 / 0,78
  • Risiko relatif = 0,872

Karena risiko relatif kurang dari 1, hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan keberhasilan program baru lebih rendah dibandingkan program lama.

Lebih tepatnya, kita dapat mengatakan bahwa seseorang memiliki kemungkinan 12,8% lebih kecil (1 – 0,872 = 0,128) untuk lulus tes keterampilan jika mereka menggunakan program baru.

Sumber daya tambahan

Tutorial berikut menawarkan informasi tambahan tentang rasio odds dan risiko relatif:

Bagaimana menafsirkan rasio odds
Cara Menghitung Rasio Odds dan Risiko Relatif di Excel

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *