Pengambilan sampel berturut-turut
Pada artikel ini kami menjelaskan apa arti istilah pengambilan sampel berturut-turut dan bagaimana cara melakukannya. Selain itu, kami menunjukkan kepada Anda contoh nyata dari pengambilan sampel berturut-turut dan kami menunjukkan kepada Anda apa kelebihan dan kekurangan dari jenis pengambilan sampel ini.
Apa itu pengambilan sampel berturut-turut?
Pengambilan sampel berturut-turut adalah metode non-probabilitas yang digunakan untuk memilih individu untuk dimasukkan dalam sampel untuk studi statistik.
Dalam pengambilan sampel konsekutif, sampel awal dipilih, dipelajari terlebih dahulu, dan setelah diperoleh hasil sampel awal, sampel lain dipelajari. Dan proses tersebut diulangi secara berurutan hingga diperoleh kesimpulan akhir dari keseluruhan penelitian.
Dengan demikian, pengambilan sampel konsekutif tidak berfokus pada satu sampel saja, melainkan mempelajari sampel yang berbeda-beda dari populasi statistik yang sama dan pada akhirnya menarik kesimpulan dari informasi yang diperoleh dari semua kelompok.
Karakteristik pengambilan sampel berturut-turut ini memungkinkan beberapa kelompok untuk dianalisis dalam penelitian yang sama dan oleh karena itu memperoleh hasil yang berbeda yang tidak dapat diperoleh dengan jenis pengambilan sampel lainnya.
Pengambilan sampel berturut-turut adalah salah satu jenis pengambilan sampel non-probabilitas yang paling banyak digunakan, bersama dengan pengambilan sampel praktis dan pengambilan sampel bola salju .
Caranya dengan melakukan pengambilan sampel secara konsekutif
Langkah-langkah untuk melakukan pengambilan sampel berturut-turut adalah sebagai berikut:
- Tentukan populasi sasaran.
- Pilih beberapa individu dari populasi sebagai sampel awal dan pelajarilah.
- Jika hasil yang diperoleh dengan sampel awal membenarkan atau menolak hipotesis penelitian, maka penyelidikan selesai. Jika tidak, sampel lain dari populasi harus dipilih dan dianalisis.
- Lanjutkan melakukan proses yang sama secara berurutan hingga Anda mendapatkan hasil akhir atau ukuran sampel yang diinginkan.
Contoh pengambilan sampel berturut-turut
Setelah kita mengetahui pengertian dari Consecutive Sampling dan teori pelaksanaannya, berikut akan kami jelaskan contoh dari jenis Sampling ini agar anda lebih memahami maknanya.
Misalnya, sebuah merek pakaian telah merancang kemeja dengan model yang baru dan revolusioner, tetapi sebelum memasarkannya, ia ingin menguji kemungkinan keberhasilannya dan oleh karena itu memutuskan untuk melakukan pengambilan sampel secara berurutan.
Perusahaan memilih sampel pertama dan melakukan survei produk pada setiap elemen sampel. Namun setelah dihitung statistik responnya, hasil yang didapat masih belum dapat disimpulkan, yakni belum sepenuhnya jelas apakah jersey baru tersebut akan berhasil atau gagal.
Oleh karena itu para peneliti memutuskan untuk memodifikasi pertanyaan survei dan memilih sampel baru untuk mengulangi percobaan. Secara khusus, bagian ditambahkan yang memungkinkan responden menyarankan kemungkinan perubahan.
Dalam hal ini, ditemukan bahwa 60% peserta menyarankan penggantian bagian lengan kemeja. Jadi kemungkinan besar lengan baju menjadi alasan penolakan banyak orang.
Oleh karena itu, diputuskan untuk membuat model baru dengan mengubah desain selongsong dan sampel baru diuji kembali dengan model baru. Saat ini, hasil yang lebih jelas telah diperoleh karena 85% responden mengatakan mereka menyukai model tersebut.
Seperti yang Anda lihat, berkat pengambilan sampel berturut-turut yang dilakukan oleh perusahaan ini, mereka berhasil meningkatkan produknya berdasarkan penelitian yang dilakukan. Dan dengan cara ini kemungkinan besar akan lebih banyak kaos yang terjual dan perusahaan akan memperoleh keuntungan finansial yang lebih besar.
Keuntungan dan Kerugian Pengambilan Sampel Berturut-turut
Kelebihan dan kekurangan pengambilan sampel konsekutif adalah:
keuntungan | Kekurangan |
---|---|
Besar sampelnya bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. | Kurangnya keterwakilan dalam sampel akhir. |
Pengambilan sampel berturut-turut memungkinkan dilakukannya perubahan selama survei dan adaptasi terhadap hasil yang diperoleh. | Hasil yang diperoleh mungkin bias. |
Hasil yang diperoleh dapat ditingkatkan dengan mempelajari sampel baru. | Generalisasi tidak dapat dilakukan terhadap seluruh populasi. |
Umumnya pemilihan sampel tidak memerlukan banyak waktu. | Banyak waktu yang harus dihabiskan untuk memikirkan kembali survei ketika mewawancarai sampel baru. |
Keuntungan utama pengambilan sampel konsekutif adalah sangat mudah beradaptasi, karena ukuran sampel bervariasi bergantung pada hasil yang diperoleh. Selain itu, seiring dengan dilakukannya investigasi baru, perubahan dapat dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan setiap tahapan investigasi.
Properti ini juga menyiratkan bahwa hasil yang diperoleh dengan sampel pertama secara umum dapat ditingkatkan. Pada contoh yang dijelaskan di atas, perusahaan mampu menarik kesimpulan baru dan meningkatkan produknya dengan membuat sampel baru.
Meskipun pemilihan anggota sampel biasanya tidak memakan banyak waktu, harus diingat bahwa setiap kali sampel baru dipilih, hal ini memerlukan waktu dan tenaga untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan baru.
Kelemahan lain dari pengambilan sampel adalah hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi, tidak seperti jenis pengambilan sampel lainnya. Karena sampel yang dipilih tidak acak dan juga merupakan kumpulan sampel yang berbeda-beda, yang biasanya berarti sampel akhir tidak representatif.