Bagaimana melakukan pengukuran berulang anova di r


ANOVA pengukuran berulang digunakan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara rata-rata tiga kelompok atau lebih di mana subjek yang sama muncul di setiap kelompok.

Tutorial ini menjelaskan cara melakukan ANOVA pengukuran berulang satu arah di R.

Contoh: Pengukuran Berulang ANOVA di R

Para peneliti ingin mengetahui apakah empat obat berbeda menyebabkan waktu reaksi berbeda. Untuk mengujinya, mereka mengukur waktu reaksi lima pasien terhadap empat obat berbeda. Karena setiap pasien diukur pada masing-masing empat obat, kami akan menggunakan ANOVA pengukuran berulang untuk menentukan apakah waktu reaksi rata-rata berbeda antar obat.

Gunakan langkah-langkah berikut untuk melakukan pengukuran berulang ANOVA di R.

Langkah 1: Masukkan datanya.

Pertama, kita akan membuat bingkai data untuk menampung data kita:

 #create data
df <- data.frame(patient= rep (1:5, each =4),
                 drug= rep (1:4, times =5),
                 response=c(30, 28, 16, 34,
                            14, 18, 10, 22,
                            24, 20, 18, 30,
                            38, 34, 20, 44,
                            26, 28, 14, 30))

#view data
df

   patient drug response
1 1 1 30
2 1 2 28
3 1 3 16
4 1 4 34
5 2 1 14
6 2 2 18
7 2 3 10
8 2 4 22
9 3 1 24
10 3 2 20
11 3 3 18
12 3 4 30
13 4 1 38
14 4 2 34
15 4 3 20
16 4 4 44
17 5 1 26
18 5 2 28
19 5 3 14
20 5 4 30

Langkah 2: Lakukan tindakan berulang ANOVA.

Selanjutnya, kita akan melakukan pengukuran berulang ANOVA menggunakan fungsi aov() :

 #fit repeated measures ANOVA model
model <- aov(response~ factor (drug)+ Error ( factor (patient)), data = df)

#view model summary
summary(model)

Error: factor(patient)
          Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
Residuals 4 680.8 170.2               

Error: Within
             Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)    
factor(drug) 3 698.2 232.7 24.76 1.99e-05 ***
Residuals 12 112.8 9.4                     
---
Significant. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

Langkah 3: Interpretasikan hasilnya.

ANOVA pengukuran berulang menggunakan hipotesis nol dan alternatif berikut:

Hipotesis nol (H 0 ): µ 1 = µ 2 = µ 3 (rata-rata populasi semuanya sama)

Hipotesis alternatif: (Ha): setidaknya satu rata-rata populasi berbeda dari rata-rata populasi lainnya

Dalam contoh ini, statistik uji F adalah 24,76 dan nilai p yang sesuai adalah 1,99e-05 . Karena nilai p ini kurang dari 0,05, kami menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dalam waktu respons rata-rata antara keempat obat.

Langkah 4: Laporkan hasilnya.

Terakhir, kami akan melaporkan hasil pengukuran ANOVA yang kami lakukan berulang kali.

Berikut ini contoh cara melakukan ini:

ANOVA pengukuran berulang satu arah dilakukan pada lima orang untuk menguji pengaruh empat obat berbeda pada waktu respons.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis obat yang digunakan menghasilkan perbedaan waktu respons yang signifikan secara statistik (F(3, 12) = 24,76, p <0,001).

Sumber daya tambahan

Pengukuran berulang ANOVA: definisi, rumus dan contoh
Cara Melakukan ANOVA Pengukuran Berulang Secara Manual
Cara Melakukan Tindakan Berulang ANOVA dengan Python
Cara Melakukan ANOVA Pengukuran Berulang di Excel
Cara Melakukan Pengukuran Berulang ANOVA di SPSS
Bagaimana melakukan pengukuran berulang ANOVA di Stata

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *