Pentingnya statistika dalam penelitian (beserta contohnya)


Bidang statistik berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyajian data.

Dalam penelitian, statistik penting karena alasan berikut:

Alasan 1 : Statistika memungkinkan peneliti merancang penelitian sehingga hasil penelitian dapat diekstrapolasi ke populasi yang lebih besar.

Alasan 2 : Statistik memungkinkan peneliti melakukan pengujian hipotesis untuk menentukan apakah klaim tertentu tentang obat baru, prosedur, metode pembuatan, dll. valid. benar.

Alasan 3 : Statistik memungkinkan peneliti membuat interval kepercayaan untuk menangkap ketidakpastian seputar perkiraan populasi.

Di sisa artikel ini, kami mengembangkan masing-masing alasan ini.

Alasan 1: Statistik memungkinkan peneliti merancang penelitian

Peneliti sering kali ingin menjawab pertanyaan tentang populasi seperti:

  • Berapa berat rata-rata suatu spesies burung tertentu?
  • Berapa tinggi rata-rata suatu jenis tumbuhan tertentu?
  • Berapa persentase warga di kota tertentu yang mendukung undang-undang tertentu?

Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini adalah dengan mengumpulkan data setiap individu dalam populasi yang diteliti.

Namun, hal ini biasanya terlalu mahal dan memakan waktu, sehingga peneliti mengambil sampel dari populasi dan menggunakan data sampel tersebut untuk menarik kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan.

Contoh pengambilan sampel dari suatu populasi

Ada banyak metode berbeda yang berpotensi digunakan peneliti untuk memasukkan individu ke dalam sampel. Ini dikenal sebagai metode pengambilan sampel .

Ada dua kelas metode pengambilan sampel:

  • Metode Pengambilan Sampel Probabilitas : Setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi bagian sampel.
  • Metode pengambilan sampel non-probabilitas : Tidak semua anggota populasi mempunyai probabilitas yang sama untuk dipilih menjadi bagian sampel.

Dengan menggunakan metode pengambilan sampel probabilitas, peneliti dapat memaksimalkan peluang memperoleh sampel yang mewakili populasi secara keseluruhan.

Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengekstrapolasi hasil dari sampel ke populasi secara keseluruhan.

Pelajari lebih lanjut tentang dua kelas metode pengambilan sampel di sini .

Alasan 2: Statistik memungkinkan peneliti melakukan pengujian hipotesis

Statistika juga digunakan dalam penelitian berupa pengujian hipotesis .

Ini adalah tes yang dapat digunakan peneliti untuk menentukan apakah terdapat signifikansi statistik antara berbagai prosedur atau perawatan medis.

Misalnya, seorang ilmuwan percaya bahwa obat baru mampu menurunkan tekanan darah pada pasien obesitas. Untuk mengujinya, ia mengukur tekanan darah 30 pasien sebelum dan sesudah menggunakan obat baru tersebut selama sebulan.

Kemudian melakukan uji-t sampel berpasangan menggunakan asumsi berikut:

  • H 0 : μ after = μ before (rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah menggunakan obat)
  • H A : μ setelah < μ sebelum (rata-rata tekanan darah lebih rendah setelah menggunakan obat)

Jika p-value uji berada di bawah taraf signifikansi tertentu (misalnya α = 0,05), maka hipotesis nol dapat ditolak dan disimpulkan bahwa obat baru tersebut menyebabkan penurunan tekanan darah.

Catatan : Ini hanyalah salah satu contoh pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian. Uji umum lainnya meliputi uji-t satu sampel , uji-t dua sampel , ANOVA satu arah , dan ANOVA dua arah .

Alasan keempat: Statistik memungkinkan peneliti menciptakan interval kepercayaan

Statistik juga digunakan dalam penelitian dalam bentuk interval kepercayaan .

Interval kepercayaan adalah rentang nilai yang kemungkinan memuat parameter populasi dengan tingkat kepercayaan tertentu.

Misalnya, peneliti ingin memperkirakan berat rata-rata suatu spesies penyu tertentu.

Daripada berkeliling dan menimbang setiap penyu dalam populasi, peneliti dapat mengambil sampel penyu secara acak dengan informasi berikut:

  • Ukuran sampel n = 25
  • Rata-rata berat sampel x = 300
  • Simpangan baku sampel s = 18,5

Dengan menggunakan interval kepercayaan untuk rumus rata-rata , peneliti kemudian dapat membuat interval kepercayaan 95% berikut:

Interval kepercayaan 95%: 300 +/- 1,96*(18,5/√ 25 ) = [292,75, 307,25]

Para peneliti kemudian mengklaim bahwa mereka 95% yakin bahwa berat rata-rata sebenarnya dari populasi penyu ini adalah antara 292,75 pon dan 307,25 pon.

Sumber daya tambahan

Artikel berikut menjelaskan pentingnya statistik dalam bidang lain:

Pentingnya statistik dalam kesehatan
Pentingnya statistik dalam keperawatan
Pentingnya statistik dalam bisnis
Pentingnya statistik dalam perekonomian
Pentingnya statistik dalam pendidikan

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *