Pentingnya statistika dalam psikologi (beserta contohnya)


Bidang statistik berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyajian data.

Dalam bidang psikologi, statistik penting karena alasan berikut:

Alasan 1 : Statistik deskriptif memungkinkan psikolog merangkum data terkait kinerja manusia, kebahagiaan, dan ukuran lainnya.

Alasan 2 : Model regresi memungkinkan psikolog mengukur hubungan antara variabel yang berkaitan dengan kinerja manusia, kebahagiaan, dan ukuran lainnya.

Alasan 3 : Pengujian hipotesis memungkinkan psikolog membandingkan efektivitas berbagai metode, teknik, dan prosedur terhadap kinerja manusia, kebahagiaan, dan ukuran lainnya.

Di sisa artikel ini, kami mengembangkan masing-masing alasan tersebut.

Alasan 1: Gunakan statistik deskriptif untuk merangkum data

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data.

Psikolog sering menggunakan statistik deskriptif untuk merangkum data tentang individu.

Misalnya, seorang psikolog industri dan organisasi mungkin menghitung statistik deskriptif berikut untuk orang-orang yang bekerja di perusahaan tertentu:

  • Kepuasan keseluruhan terhadap gaji (misalnya, skala 1 hingga 7)
  • Kepuasan keseluruhan dengan budaya tempat kerja
  • Kepuasan keseluruhan dengan jam kerja

Dengan menggunakan pengukuran tersebut, seorang psikolog I/O dapat lebih memahami tingkat kepuasan karyawan di perusahaan.

Mereka kemudian dapat menggunakan metrik ini untuk memberi informasi kepada organisasi tentang bidang-bidang yang dapat ditingkatkan untuk menjadikan tempat kerja menjadi lingkungan yang lebih menyenangkan bagi karyawan.

Alasan 2: Gunakan model regresi untuk mengukur hubungan antar variabel

Statistika juga digunakan dalam psikologi dalam bentuk model regresi .

Ini adalah model yang memungkinkan psikolog mengukur hubungan antara satu atau lebih variabel prediktor dan variabel respon .

Misalnya, seorang psikolog mungkin memiliki akses terhadap data total jam yang dihabiskan untuk berolahraga per hari, total jam yang dihabiskan untuk bekerja per hari, dan kebahagiaan keseluruhan (misalnya dalam skala 0 hingga 100) individu.

Mereka kemudian dapat membuat model regresi linier berganda berikut:

Kebahagiaan = 76,4 + 9,3 (jam yang dihabiskan untuk berolahraga per hari) – 0,4 (jam yang dihabiskan untuk bekerja per hari)

Berikut cara menginterpretasikan koefisien regresi pada model ini:

  • Untuk setiap tambahan jam yang dihabiskan untuk berolahraga per hari, keseluruhan kebahagiaan meningkat rata-rata 9,3 poin (dengan asumsi jam yang dihabiskan untuk bekerja tetap konstan).
  • Untuk setiap tambahan jam yang dihabiskan untuk bekerja per hari, keseluruhan kebahagiaan menurun rata-rata 0,4 poin (dengan asumsi jam yang dihabiskan untuk berolahraga tetap konstan).

Dengan menggunakan model ini, seorang psikolog dapat dengan cepat memahami bahwa lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk berolahraga dikaitkan dengan peningkatan kebahagiaan secara keseluruhan dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja dikaitkan dengan rendahnya kebahagiaan secara keseluruhan.

Mereka juga dapat mengukur dengan tepat seberapa besar pengaruh olahraga dan pekerjaan terhadap kebahagiaan secara keseluruhan.

Alasan 3: Gunakan pengujian hipotesis untuk membandingkan metode

Statistik juga digunakan dalam psikologi dalam bentuk pengujian hipotesis .

Ini adalah tes yang dapat digunakan psikolog untuk menentukan apakah terdapat signifikansi statistik antara berbagai metode, teknik, atau prosedur.

Misalnya, seorang psikolog olahraga percaya bahwa metode pelatihan baru mampu meningkatkan kesejahteraan mental pemain bola basket perguruan tinggi. Untuk mengujinya, ia dapat mengukur kesejahteraan (misalnya dalam skala 1 hingga 7) dari 40 pemain sebelum dan sesudah menerapkan metode latihan baru selama sebulan.

Dia kemudian dapat melakukan uji-t untuk sampel berpasangan menggunakan hipotesis berikut:

  • H 0 : μ after = μ before (rata-rata kesejahteraan sebelum dan sesudah menggunakan metode ini sama)
  • H A : μ setelah > μ sebelum (rata-rata kesejahteraan lebih tinggi setelah menggunakan metode ini)

Jika p-value pengujian berada di bawah tingkat signifikansi tertentu (misalnya α = 0,05), maka hipotesis nol dapat ditolak dan disimpulkan bahwa metode baru mengarah pada peningkatan kesejahteraan pemain.

Catatan : Ini hanyalah salah satu contoh pengujian hipotesis yang digunakan dalam psikologi. Uji umum lainnya meliputi uji-t satu sampel , uji-t dua sampel , ANOVA satu arah , dan ANOVA dua arah .

Sumber daya tambahan

Artikel berikut menjelaskan pentingnya statistik dalam bidang lain:

Pentingnya statistik dalam penelitian
Pentingnya statistik dalam kesehatan
Pentingnya statistik dalam bisnis
Pentingnya statistik dalam perekonomian
Pentingnya statistik dalam pendidikan

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *