Apa yang dimaksud dengan desain petak terpisah? (penjelasan & contoh)
Rancangan petak terpisah (split-plot design) merupakan rancangan percobaan dimana peneliti ingin mempelajari dua faktor yang mana:
- Salah satu faktornya “mudah” diubah atau divariasikan.
- Salah satu faktor “sulit” untuk diubah atau divariasikan.
Jenis desain ini dikembangkan pada tahun 1925 oleh ahli matematika Ronald Fisher untuk digunakan dalam eksperimen pertanian.
Untuk mengilustrasikan gagasan desain petak terpisah, perhatikan contoh di mana peneliti ingin mempelajari pengaruh dua metode irigasi (Faktor A) dan dua pemupukan (Faktor B) terhadap hasil panen.
Dalam contoh khusus ini, tidak mungkin menerapkan metode irigasi yang berbeda pada area yang lebih kecil dari lahan, namun dimungkinkan untuk menerapkan pupuk yang berbeda pada area yang kecil.
Jadi, jika kita mempunyai empat lahan, kita dapat secara acak menetapkan salah satu metode irigasi (kita menyebutnya A 1 dan A 2 ) pada masing-masing lahan:
Kemudian kita dapat membagi setiap lahan menjadi dua dan secara acak memberikan pupuk (kita menyebutnya B1 dan B2 ) pada masing-masing setengahnya:
Dalam contoh ini kita mempunyai 4 plot “keseluruhan” dan dalam setiap plot keseluruhan kita mempunyai 2 plot “terpisah”.
Manfaat Desain Plot Terpisah
Rancangan petak terpisah mempunyai dua keunggulan dibandingkan rancangan acak sempurna:
1. Biaya
Karena tidak perlu mengubah salah satu faktor dalam rencana petak terbagi untuk setiap petak yang terbagi, hal ini berarti bahwa jenis rencana ini dalam praktiknya cenderung lebih murah.
2. Efektivitas
Rancangan petak terpisah akan meningkatkan ketepatan perkiraan untuk semua pengaruh faktor kecuali pengaruh utama dari keseluruhan petak.
Contoh Desain Split Plot di Kehidupan Nyata
Desain petak terpisah sering digunakan dalam bidang manufaktur karena variabel tertentu sering kali diproduksi dalam jumlah besar sehingga masuk akal untuk membuat rancangan petak terpisah untuk mengurangi biaya menjalankan eksperimen.
Berikut beberapa contoh desain petak terpisah dalam skenario dunia nyata:
Contoh 1: Kue kering
Produsen makanan kemasan mungkin tertarik untuk mengidentifikasi formulasi campuran kue yang optimal. Karena campuran kue dibuat dalam jumlah besar, kombinasi bahan tidak dapat diubah.
Jadi bahan-bahan tersebut berperan sebagai faktor plot “keseluruhan” dan faktor lain seperti suhu dan waktu memasak digunakan sebagai faktor plot “terbagi”.
Contoh 2: mobil
Pabrikan mobil mungkin tertarik untuk menemukan kombinasi mesin/bahan bakar yang optimal. Karena pembuatan mesin memakan waktu lama, mereka mungkin memutuskan untuk membuat tiga mesin baru dan menguji tiga bahan bakar berbeda pada setiap mesin.
Dalam skenario ini, Jenis Mesin adalah faktor plot “keseluruhan” yang sulit diubah dan Bahan Bakar adalah faktor plot “terpisah” yang mudah diubah.
Contoh 3: Pengerjaan Kayu
Produsen kayu ingin menemukan kombinasi optimal antara spesies kayu dan suhu untuk menghasilkan kayu yang paling tahan lama. Karena memperoleh jenis kayu tersebut membutuhkan waktu yang lama, mereka dapat menerapkan tiga suhu berbeda pada dua jenis kayu yang berbeda.
Dalam skenario ini, jenis kayu merupakan faktor “keseluruhan” plot yang sulit diubah dan suhu merupakan faktor “split” plot yang mudah diubah.
Sumber daya tambahan
Pengacakan blok yang diijinkan
Desain Pasangan Yang Cocok
Desain pretes-postes