Statistika dan biostatistik: apa bedanya?


Bidang statistik berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyajian data.

Biostatistik hanyalah penerapan metode statistik pada topik biologi.

Misalnya, seorang siswa yang mengambil kursus pengantar statistik mungkin mempelajari topik-topik berikut:

Seorang siswa yang kemudian mengambil mata kuliah biostatistik akan belajar menerapkan masing-masing metode statistik ini untuk menjawab pertanyaan penelitian di bidang biologi, kesehatan masyarakat, dan kedokteran.

Jika seorang mahasiswa ingin menjadi ahli biostatistik, mereka harus terlebih dahulu memahami konsep-konsep yang diajarkan dalam mata kuliah pengantar statistika.

Mereka kemudian dapat mengambil kursus biostatistik untuk mempelajari bagaimana menerapkan metode statistik untuk pertanyaan penelitian spesifik di bidang biologi.

Metode statistik yang umum digunakan dalam biostatistik

Bidang biostatistik menggunakan banyak metode statistik.

Contoh berikut menggambarkan beberapa metode yang umum digunakan.

Contoh 1: Pengujian hipotesis

Ahli biostatistik sering menggunakan pengujian hipotesis untuk menentukan apakah suatu obat baru memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien.

Misalnya, seorang ahli biostatistik mungkin memberikan satu obat tekanan darah kepada 30 pasien selama satu bulan, kemudian memberikan obat tekanan darah kedua kepada 30 pasien yang sama selama satu bulan tambahan.

Kemudian mereka dapat melakukan uji t sampel berpasangan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan secara statistik dalam penurunan tekanan darah antara kedua obat tersebut.

Contoh 2: model regresi logistik

Ahli biostatistik sering menggunakan model regresi logistik untuk memprediksi apakah individu atau hewan akan memperoleh hasil biner tertentu (ya atau tidak).

Misalnya, peneliti dapat mengukur berbagai variabel, termasuk berat badan, tinggi badan, usia, dll., sehingga mereka dapat menyesuaikan model regresi logistik yang memberi tahu mereka kemungkinan bahwa tumor pada hewan bersifat ganas.

Contoh 3: Kurva kelangsungan hidup

Ahli biostatistik sering menggunakan kurva kelangsungan hidup untuk memahami proporsi individu dalam populasi tertentu yang diperkirakan masih hidup setelah usia tertentu atau pada waktu tertentu setelah tertular jenis penyakit tertentu.

Misalnya, kurva kelangsungan hidup sering digunakan untuk menghitung probabilitas bahwa seseorang akan hidup beberapa bulan atau tahun tambahan setelah didiagnosis menderita jenis kanker tertentu atau penyakit serius lainnya.

Dalam praktiknya, ahli biostatistik, dokter, dan ahli epidemiologi terus-menerus menggunakan kurva kelangsungan hidup untuk lebih memahami perilaku berbagai virus, penyakit, dan kondisi.

Kesimpulan

Kesimpulannya:

Bidang statistik mencakup beragam metode yang dapat digunakan dengan berbagai jenis data.

Bidang biostatistik hanyalah penerapan metode statistik ini pada berbagai topik dalam biologi.

Sumber daya tambahan

Artikel berikut menjelaskan pentingnya statistika dalam berbagai bidang:

Mengapa statistik penting? (10 alasan mengapa statistik itu penting!)
Pentingnya statistik dalam bisnis
Pentingnya statistik dalam pendidikan
Pentingnya statistik dalam kesehatan

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *