Statistika vs ekonometrika: apa bedanya?


Bidang statistik berkaitan dengan pengumpulan, analisis, interpretasi dan penyajian data.

Ekonometrika hanyalah penerapan metode statistik pada topik ekonomi.

Misalnya, seorang siswa yang mengambil kursus pengantar statistik mungkin mempelajari topik-topik berikut:

Seorang siswa yang kemudian mengambil mata kuliah ekonometrik akan belajar bagaimana menerapkan masing-masing metode statistik ini untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan ekonomi.

Jika seorang mahasiswa ingin menjadi ahli ekonometrika, mereka harus terlebih dahulu memahami konsep-konsep yang diajarkan dalam mata kuliah pengantar statistika.

Mereka kemudian dapat mengambil kursus ekonometrik untuk mempelajari bagaimana menerapkan metode statistik untuk pertanyaan penelitian spesifik di bidang ekonomi.

Metode statistik yang umum digunakan dalam ekonometrika

Bidang ekonometrika menggunakan banyak metode statistik.

Contoh berikut menggambarkan beberapa metode yang umum digunakan.

Contoh 1: Statistik deskriptif

Ahli ekonometrika sering kali menggunakan statistik deskriptif untuk merangkum keadaan perekonomian saat ini di suatu wilayah tertentu.

Misalnya, seorang ahli ekonometri mungkin mengumpulkan data berikut tentang individu di kota tertentu:

  • Ukuran populasi: 85.000
  • Pendapatan rumah tangga rata-rata: $71,200
  • Pendapatan rumah tangga rata-rata: $56.400
  • Deviasi standar pendapatan rumah tangga: $12,200

Dengan menggunakan statistik deskriptif ini, ahli ekonometrika dapat memperoleh pemahaman yang kuat tentang distribusi pendapatan di kota tersebut.

Ahli ekonometrika juga dapat membandingkan nilai-nilai tersebut dengan kota lain atau bahkan membandingkan nilai tersebut dengan kota yang sama pada periode yang berbeda.

Dalam praktiknya, ahli ekonometrika terus-menerus menggunakan statistik deskriptif untuk lebih memahami situasi ekonomi di berbagai kota, negara bagian, dan negara.

Contoh 2: model regresi

Ahli ekonometrika sering menggunakan model regresi berganda untuk memahami bagaimana berbagai faktor mempengaruhi variabel respon tertentu.

Misalnya, seorang ahli ekonometrika yang mempelajari rumah mungkin cocok dengan model regresi berikut:

Variabel respon :

  • Harga rumah

Variabel prediktor :

  • Kaki
  • jumlah ruangan
  • Jumlah kamar mandi
  • Ukuran tanah

Mereka kemudian dapat menggunakan model regresi ini untuk memahami dengan tepat bagaimana variabel prediktor yang berbeda mempengaruhi variabel respon.

Misalnya, mereka mungkin menemukan bahwa untuk setiap penambahan ukuran rumah sebesar satu kaki persegi (dengan asumsi semua variabel lainnya konstan), harga rumah meningkat rata-rata sebesar $150.

Atau, mereka mungkin menemukan bahwa untuk setiap kamar mandi tambahan (semua variabel lainnya dianggap konstan), harga rumah meningkat rata-rata $8,500.

Mereka juga dapat menggunakan model regresi ini untuk memprediksi harga jual rumah berdasarkan nilai variabel prediktor model tersebut.

Contoh 3: Peramalan deret waktu

Ahli ekonometrika sering menggunakan analisis deret waktu untuk meramalkan keadaan perekonomian suatu daerah, kota, negara bagian, atau negara tertentu pada waktu tertentu di masa depan.

Misalnya, seorang ahli ekonometrika dapat menggunakan data historis untuk memprediksi PDB, tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, atau ukuran lain untuk suatu negara pada waktu tertentu di masa depan.

Terkait: Cara Merencanakan Deret Waktu di R (Dengan Contoh)

Kesimpulan

Kesimpulannya:

Bidang statistik mencakup beragam metode yang dapat digunakan dengan berbagai jenis data.

Bidang ekonometrika hanyalah penerapan metode statistik ini pada berbagai topik di bidang ekonomi.

Sumber daya tambahan

Artikel berikut menjelaskan pentingnya statistika dalam berbagai bidang:

Mengapa statistik penting? (10 alasan mengapa statistik itu penting!)
Pentingnya statistik dalam bisnis
Pentingnya statistik dalam pendidikan
Pentingnya statistik dalam kesehatan

Tambahkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *