Apa yang dimaksud dengan level variabel independen?
Dalam suatu percobaan, ada dua jenis variabel:
Variabel independen: Variabel yang dimodifikasi atau dikontrol oleh pelaku eksperimen untuk dapat mengamati pengaruhnya terhadap variabel dependen.
Variabel terikat: Variabel yang diukur dalam suatu eksperimen yang “tergantung” pada variabel bebas.
Dalam suatu eksperimen, seorang peneliti ingin memahami bagaimana perubahan suatu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.
Jika suatu variabel independen mempunyai beberapa kondisi eksperimen, maka dikatakan ada tingkatan variabel independen .
Misalnya, seorang guru ingin mengetahui bagaimana tiga teknik belajar yang berbeda mempengaruhi nilai ujian. Dia secara acak menugaskan masing-masing 30 siswa untuk menggunakan salah satu dari tiga teknik belajar selama seminggu, kemudian setiap siswa mengikuti ujian yang sama persis.
Dalam contoh ini, variabel bebasnya adalah Teknik Belajar dan mempunyai tiga tingkatan :
- Teknik 1
- Teknik 2
- Teknik 3
Artinya, ada tiga kondisi eksperimen yang berpotensi dihadapi siswa.
Variabel terikat dalam contoh ini adalah nilai ujian, yang bergantung pada teknik belajar yang digunakan siswa.
Contoh berikut mengilustrasikan beberapa eksperimen tambahan yang menggunakan variabel independen di berbagai tingkat.
Contoh 1: biaya iklan
Misalkan seorang pemasar melakukan eksperimen di mana ia membelanjakan tiga jumlah berbeda (rendah, sedang, tinggi) pada iklan televisi untuk melihat pengaruhnya terhadap penjualan produk tertentu.
Dalam percobaan ini kami memiliki variabel berikut:
Variabel independen: belanja iklan
- 3 tingkat:
- Lemah
- RATA-RATA
- Tinggi
Variabel terikat: Total penjualan produk
Contoh 2: Plasebo vs obat
Misalkan seorang dokter ingin mengetahui apakah suatu obat tertentu menurunkan tekanan darah pasiennya. Dia merekrut sampel acak sederhana dari 100 pasien dan secara acak menugaskan 50 orang untuk menggunakan pil yang mengandung obat asli dan 50 orang untuk menggunakan pil yang sebenarnya hanya plasebo.
Dalam percobaan ini kami memiliki variabel berikut:
Variabel bebas: Jenis obat
- 2 tingkat:
- Pil obat sungguhan
- Pil plasebo
Variabel terikat: perubahan tekanan darah secara keseluruhan
Contoh 3: Pertumbuhan Tanaman
Misalkan seorang ahli botani menggunakan lima jenis pupuk yang berbeda (kita sebut saja A, B, C, D, E) di suatu lahan untuk menentukan apakah pupuk tersebut mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman.
Dalam percobaan ini kami memiliki variabel berikut:
Variabel bebas: Jenis pupuk
- 5 tingkat:
- Pupuk A
- PupukB
- PupukC
- Pupuk
- Pupuk
Variabel terikat: Pertumbuhan tanaman
Bagaimana menganalisis level suatu variabel independen
Biasanya, kami menggunakan ANOVA satu arah untuk menentukan apakah tingkat variabel independen menyebabkan hasil yang berbeda pada variabel dependen.
ANOVA satu arah menggunakan hipotesis nol dan hipotesis alternatif berikut:
- H 0 (null): semua mean grup adalah sama
- H 1 (alternatif): Setidaknya satu mean kelompok berbeda istirahat
Misalnya, kita dapat menggunakan ANOVA satu arah untuk menentukan apakah lima jenis pupuk yang berbeda dari contoh sebelumnya menghasilkan laju pertumbuhan rata-rata tanaman yang berbeda.
Jika p-value ANOVA berada di bawah tingkat signifikansi tertentu (misalnya α = 0,05), maka hipotesis nol dapat ditolak. Ini berarti kita mempunyai cukup bukti untuk mengatakan bahwa rata-rata pertumbuhan tanaman tidak sama pada kelima tingkat pemupukan.
Kami kemudian dapat melakukan pengujian post-hoc untuk menentukan dengan tepat pupuk mana yang menghasilkan tingkat pertumbuhan rata-rata yang berbeda.